Laboratorium tersebut bernilai sekitar Rp. 700 Juta, bantuan dari Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang nantinya akan dijadikan sebagai wadah pelestarian budaya sunda dengan detail kesastraan yang lengkap. Nantinya tempat ini dapat dikunjungi atau juga digunakan oleh seluruh siswa dari TK, SD, SMP serta SMA/SMK lainnya.
Menurut Drs. Ontahari saat ini 2 sekolah lain yang diharapkan juga mendapatkan bantuan fasilitas serupa yaitu SMAN 1 dan SMAN 22 Bandung, sementara Direktur Pembinaan dan Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Endang Caturwati mengatakan bahwa saat ini terdapat berbagai festival film yang diselewnggarakan pada tingkat nasional dan bahkan hingga luar negeri " Baru saja saya mengantarkan para pemenang festival film ke Itali dan Belanda, dalam waktu dekat kami juga akan menuju Inggris jika kita serius menggeluti ini maka kita dapat keliling dunia " katanya.
Menurutnya Kota Bandung merupakan salah satu yang berpotensi pada industri perfilman dan siswa-siswa SMKN 10 dapat ambil bagian pada proses ini. Hal ini ditunjukan banyaknya proposal yang masuk ke Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk program-program yang positip dan berkualitas serta berhubungan dengan pengembangan seni budaya. Kami berharap Laboratorium Seni Budaya dan Film SMK Negeri 10 Bandung dapat menghantarkan siswa-siswa berpotensi menuju ajang perfilman berkualitas. " harapnya.( Sumber Koran Patroli Bandung 18-09-2014)