M / 22 Rabiul Awwal 1436 H
Kepala Sekolah
Assalamualaikum wr.wb. Era globalisasi dengan segala implikasinya menjadi salah satu pemicu cepatnya perubahan yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan bila tidak ada upaya sungguh-sungguh untuk mengantisipasinya maka hal tersebut akan menjadi masalah yang sangat serius. Dalam hal ini dunia pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar, terutama dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh sehingga mampu hidup selaras didalam perubahan itu sendiri....
Visi Dan Misi

VISI :
Menjadi lembaga unggulan dalam pendidikan, pelatihan dan ketahanan budaya di tingkat Nasional dan Internasional pada tahun 2013

MISI :
Melahirkan lulusan yang memenuhi standar kualitas nasional dan internasional, baik dari segi intelektual, emosional, sosial, maupun aspek penguasaan bahasa inggris.

Menyiapkan siswa untuk dapat merespon dan berperan serta dalam kehidupan modern yang kompleks.

Mempersiapkan siswa menjadi warga bangsa yang kreatif, rasional dan kritis, demokratis, dan memiliki semangat belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan system manajemen yang professional dan mensosialisasikannya kepada masyarakat sebagai sekolah model (rujukan)



Agenda Kegiatan
13 January 2015
M
S
S
R
K
J
S
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6
7
Jajak Pendapat
Bagaimana menurut Anda tentang tampilan website ini ?
Bagus
Cukup
Kurang
  Lihat

Emil Minta Kepala SMA/SMK Buat Laporan Kebutuhan

Tanggal : 09/29/2014, 04:17:26, dibaca 187 kali.

BANDUNG, TRIBUN - Kepala SMA dan SMK se-Kota Bandung harus menyusun dan melaporkan anggaran kebutuhan sekolah masing-masing selama lima tahun ke depan. Laporan itu dimaksudkan, jika ada kekurangan bisa untuk diketahui ditambah dari APBD, namun jika tidak akan dicarikan dana yang lain.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, keburuhan setiap sekolah dipastikan berbeda sehingga tidak bisa digeneralisasi. "Kebutuhan SMK pasti lebih besar dibanding SMA, makanya wajar jika SMK, DSP (dana sumbangan pembangunan) lebih mahal," ujar Emil --sapaan Ridwan Kamil-- di Pendopo, Sabtu (5/9).

Menurut Emil, jika setiap sekolah menyusun anggaran selama lima tahun ke depan maka lebih mudah mengalokasikan dananya dan dikaji, berapa kekurangan mereka.

Emil mengatakan, kebutuhan siswa SMA setahun sebesar Rp 4,6 juta,
namun hanya mendapat dana BOS sebesar Rp 1,2 juta per tahun per
siswa. Karenanya, masih kurang sekitar Rp 2,8 juta, sehingga sekolah membebankan kepada orangtua siswa lewat SPP dan DSP.

"Memungut SPP dan DSP kepada orangtua siswa tidak dilarang tapi harus adil dan proporsional disesuaikan dengan kondisi keuangan orangtua masing-masing. Nantinya, akan ditentukan besaran DSP yang tidak memberatkan orangtua dari siswa tidak mampu," ucapnya.

Sebagai solusi, akan ada subsidi silang. Orangtua siswa yang lebih mampu bisa membantu yang tidak mampu.



Kembali ke Atas


Berita Lainnya :


Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas


   Kembali ke Atas