Sambutan Kepala Sekolah

Era globalisasi dengan segala implikasinya menjadi salah satu pemicu cepatnya perubahan yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam penyediaan tenaga kerja trampil pada dunia kerja. Dalam hal ini dunia pendidikan, khususnya SMK NEGERI 10 BANDUNG mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh sehingga mampu hidup selaras didalam perubahan teknologi. Dalam masa kepemimpinan Drs. Ontahari, SMK NEGERI 10 BANDUNG bertekad memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik bagi siswa-siswanya. Semua perkembangan teknologi dicoba untuk diikuti dan diberikan kepada siswa sehingga lulusannya diharapkan mampu beradaptasi dengan dunia kerja sesuai dengan jurusannya.

Agenda
15 April 2014
M
S
S
R
K
J
S
30
31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Yang dijadikan sebagai titimangsa pendirian KOKAR Bandung, adalah tanggal 1 Oktober 1958, saat untuk pertama kalinya pemindahan jurusan Sunda pada KOKAR Surakarta ke Bandung. Selama lima tahun KOKAR Bandung masih merupakan cabang dari KOKAR Surakarta. Ide pemisahan dikemukakan pada Konperensi Cipayung tahun 1962 dan setelah Rapat Kerja antar KOKAR di Surakarta tahun 1963 secara resmi KOKAR Bandung mulai mandiri. Pada tahun 1961 KOKAR mulai menempati bangunan sendiri yang terletak di Jalan Buahbatu 212 (sekarang dipakai STSI), 

Untuk lebih mencapai visi dan misinya maka dengan Surat Keputusan Menteri PPPK No: 69/1962 tanggal 16 Juli 1962, KOKAR didampingi oleh suatu Dewan yang disebut Dewan Penyantun, adapun susunan Dewan Penyantun tersebut adalah:

1. RTA Sunarya Ketua

2. Daeng Sutigna Sekertaris

3. RI Adiwidjaya Anggota

4. RH. Moch Koerdi Anggota

5. RH. Ijos Wiriaatmadja Anggota

6. RA. Darja Mandalakusumah Anggota

7. Prof. Soemardja Anggota

Pada saat-saat masih merupakan cabang KOKAR Surakarta, Kurikulum yang digunakan adalah sebagaimana yang ditetapkan dalam SK Menteri PPPK tanggal 21 Desember 1956 No: 99883/S adalah penekanan pada pendalaman Karawitan Sunda dan Bahasa Sunda. Pimpinan pada periode ini adalah Daeng Sutigna yang pada akhirnya terkenal dengan Bapak Angklung Indonesia. Tahun 1964 pergantian pimpinan dari Daeng Sutigna kepada R. Tatang Sastrahadiprawira sampai dengan tahun 1965 dan mulai tahun 1966 bersamaan dengan lahirnya Orde baru pucuk pimpinan dipegang olah Mang Koko.

SMKI yang pada mulanya hanya satu jurusan mulai bertahap membuka jurusan Tari pada tahun 1975 dan jurusan Padalangan pada tahun 1977.Tanggal 8 Juni 1987, SMKI harus menempati bangunan di Komplek Sekolah Menengah Kesenian dan Industri Kerajinan, yang pada saat itu belum selesai, beralamat di Kampung Beberut Cijawura, Desa/Kecamatan Buahbatu, Kabupaten Bandung, dengan persyaratan dan penuh resiko harus membuka jurusan baru yaitu jurusan Grafis Komunikasi yang merupakan cikal bakal SMSR/SMKN 14 pada tahun itu juga (1987). Kemudian selanjutnya mulailah dibuka jurusan-jurusan yang lainnya yaitu Jurusan Teater dan jurusan Musik.

Pucuk pimpinan setiap waktu berganti, adalah:

1. Drs. H. Yaya Sukarya periode tahun 1972 - 1996

2. Drs Supriadi 1996

3. Risman Suratman, S.Sen periode tahun 1997 - 1999

4. Dra. Efi Sofiah periode tahun 1999 - 2002

5. Drs. H. Nanang Yusuf Nurdin periode tahun 2002 - 2008

6. Dra. Hj. Wiwi Siti Zawiyah periode tahun 2008 - 2012

7. Drs. Ontahari periode tahun 2012 - ......